Malam ini saya mendengar Lean on Me dari Bill Withers. Lagu lama dengan lirik sederhana, tapi justru di situlah letak kekuatannya. “Lean on me, when you’re not strong” Lirik itu terasa seperti mengetuk pintu yang lama tidak saya buka. Rasanya seperti pengingat bahwa dalam hidup selalu ada waktu di mana kita butuh seseorang untuk bersandar.
Saya kembali teringat masa kecil. Ada hari-hari ketika saya pulang sekolah atau pulang bermain dengan badan lelah dan wajah kusut. Ayah saya tidak banyak bicara, tapi keberadaannya cukup. Duduk di ruang tamu, menyeduh kopi, atau sekadar menepuk bahu saya. Ibu pun selalu ada dengan caranya sendiri. Menyediakan makanan hangat, menanyakan kabar sederhana, memastikan saya baik-baik saja. Orang tua saya hadir, tanpa syarat, tanpa banyak kata.
Saat itu saya tidak sepenuhnya sadar, tapi ternyata di situlah saya sedang bersandar. Kehadiran mereka membuat saya merasa aman, merasa cukup, merasa punya rumah. Dan lagu ini membuat saya mengerti satu hal. Jika dulu orang tua saya bisa menjadi sandaran untuk saya, maka sekarang giliran saya untuk menjadi sandaran bagi anak saya.
Kini saya ada di posisi itu. Saya seorang ayah. Anak mungkin tidak selalu mengatakan mereka lelah. Mereka mungkin tidak pandai mengungkapkan kecewa. Tapi saya ingin mereka tahu, jika mereka butuh tempat untuk bersandar, saya ada di sini.
Saya tidak selalu kuat. Kadang saya juga goyah. Tetapi menjadi sandaran bukan berarti tidak pernah jatuh. Menjadi sandaran berarti berani untuk tetap ada, meski rapuh. Saya ingin anak-anak saya merasakan apa yang dulu saya rasakan. Kehadiran orang tua yang bisa mereka andalkan, bahkan tanpa banyak kata.
Lagu Lean on Me bukan hanya musik di telinga. Ia menjadi pengingat di hati. Perjalanan sebagai ayah bukan hanya tentang memberi arah, tetapi juga tentang menyediakan bahu untuk bersandar. Sebagaimana saya dulu menemukan ketenangan dalam kehadiran ayah dan ibu, saya ingin anak-anak saya menemukannya dalam diri saya.
Dan semoga, ketika suatu hari nanti mereka mendengar lagu yang sama, mereka akan teringat bahwa mereka pernah punya tempat aman untuk bersandar. Mungkin kelak mereka pun akan memilih untuk menjadi sandaran bagi orang-orang yang mereka cintai.
0 Comments