Tidak semua cerita harus megah. Yang sederhana pun bisa tinggal lebih lama di hati

– Aspi Yuwanda

Catatan Akhir Tahun 2022: Dunia yang Tidak Lagi Sama

Ada satu momen yang membelah hidup saya jadi dua

Saat saya mendengar tangisan pertama anak saya lahir ke dunia yang belum benar-benar pulih

Itu terjadi di bulan April 2022 tepat empat hari sebelum ulang tahun saya
Dan sejak hari itu dunia saya tak lagi sama

Dari Seseorang Menjadi Seseorang Lain

Saya pikir saya sudah cukup dewasa Sudah bisa membedakan mana yang penting dan mana yang tidak Tapi ternyata semua ukuran itu berubah ketika saya resmi menjadi ayah

Sekarang segala sesuatu tak lagi berpusat pada apa yang saya mau melainkan apa yang harus saya jaga Ada nyawa kecil yang hidup sepenuhnya dalam tanggung jawab saya Tidur saya tak lagi utuh Pikir saya tak pernah benar-benar hening Tapi di antara semua rasa lelah itu ada cinta yang bentuknya belum pernah saya kenal sebelumnya

Menjadi orangtua adalah proses sunyi yang tidak bisa dipelajari dari buku manapun Dan saya masih sering merasa takut takut gagal takut kurang takut salah Tapi saya tahu tidak ada jalan kembali Tidak ada tombol undo Yang ada hanya terus maju Dan belajar pelan-pelan

Tiga Tahun Tanpa Pulang Lebaran

Ada hal lain yang juga menyayat hati saya diam-diam
Tahun ini adalah tahun ketiga saya tidak pulang kampung saat Lebaran

2020 pandemi datang dan semuanya berubah Larangan mudik membuat jalan-jalan lengang dan saya hanya bisa menelepon orang tua dari kamar kontrakan
2021 saya sedang mempersiapkan pernikahan dan aturan pemerintah kembali melarang mudik Saya menunda rindu lagi dengan kampung halaman, meskipun orang tua saya datang ke Jakarta
2022 anak saya baru saja lahir Dan untuk kesekian kalinya saya memilih tinggal karena anak karena istri karena tanggung jawab yang sekarang tidak bisa lagi saya tunda, merindukan kampung halaman kembali meskipun di taun ini orang tua saya datang ke Jakarta, dua kali.

Saya tidak pernah mengira, tiga tahun berturut-turun berlebaran di kampung  orang.
Meskipun tahun ini, orang tua saya dua kali ke Jakarta, tapi rasanya seperti ada ruang dalam diri yang terus dibiarkan kosong tidak terisi tidak disentuh

Penutup Tahun yang Mengubah Segalanya

Tahun ini bukan tentang pencapaian besar
Saya tidak meraih jabatan baru Tidak keliling dunia Tidak viral
Tapi saya menjadi ayah Dan itu mengubah segalanya

Saya belajar bahwa hidup bukan hanya tentang mengejar tapi juga tentang menjaga
Bahwa keluarga bukan hanya rumah untuk pulang tapi alasan untuk bertahan
Dan bahwa tidak pulang kampung bukan berarti saya lupa justru karena saya ingat maka saya harus kuat

Menjelang akhir tahun ini kepala saya mulai penuh oleh satu keinginan
Mencari tantangan baru dalam pekerjaan
Bukan karena saya tidak bahagia dengan apa yang ada sekarang tidak sama sekali
Tapi karena saya ingin tumbuh Karena menjadi ayah membuat saya sadar
Waktu terlalu berharga untuk dijalani dengan setengah hati

Saya ingin membawa pulang lebih banyak dari sekadar lelah
Saya ingin pulang dengan dada yang penuh bukan hanya oleh beban tapi oleh keberanian untuk berkembang

Terima kasih 2022
Telah membuat saya dewasa dengan cara yang tidak saya minta
Tapi ternyata saya butuhkan

Dan untuk anakku kalau suatu hari kamu membaca ini ketahuilah bahwa sejak kamu lahir dunia ini mungkin belum lebih baik
Tapi kehadiranmu membuat semua ini lebih layak diperjuangka

“Kalau suatu hari kamu membaca ini, Nak... ketahuilah, dunia ini belum lebih baik. Tapi sejak kamu lahir, Papap punya alasan untuk terus memperjuangkannya.”

Jakarta, Akhir Tahun 2022
Aspi Yuwanda

0 Comments

Follow Me On Instagram