15 March 2017

Sebuah Cerita

Karena Seseorang Bisa Merubah        

Hiduplah seorang anak perempuan. Dia masih duduk di bangku kelas 1 SMA. Dia anak yang manja,dia juga anak yang baik,suka menolong,tidak sombong,hari-harinya selalu ceria dan tak pernah ada kata galau dari hidupnya. Dia anak yang rajin terkadang dia juga malas. Dia memiliki banyak teman dan mudah bergaul.

Pada awal masuk sekolah,dia sangat rajin belajar begitupun seterusnya sampai akhir semester 1.Ketika ujian semester,dia setiap hari belajar untuk menghadapinya.Dia belajar dengan giat dan penuh semangat.Dan hasilnya,dia mendapat peringkat ke 2.Dia sangat bersyukur mendapat peringkat ke 2.Pada saat itu ada seseorang mendekatinya.Biasanya dia tidak peduli akan halnya berpacaran,tak ada terlintas akan berpacaran dalam hidupnya.Mungkin karena sudah terlalu lama sendiri,akhirnya dia menerima seseorang itu menjadi pacarnya.Di awal-awalnya dia merasakan kebahagian ketika dengan seseorang itu.

Ketika semester 2 dimulai,diapun menjadi orang yang pemalas dalam belajar.Tidak pernah mengerjakan tugas di rumah,tidak pernah belajar dimalam hari,dan dia selalu focus dengan gadgetnya. Saat guru menerangkan pelajaran dia tak menghiraukannya.Dia terlena,dia selalu menganggap itu semua pekerjaan itu mudah. Dia berubah drastis,tidak seperti dirinya dulu.

Ujian kenaikan kelaspun tiba.Dia yang dulunya belajar setiap hari untuk menghadapi ujian,sekarang dia tidak pernah belajar,dia hanya cuek,dia meremehkan semua pelajaran yang ada di Sekolah.Pacaran membuata dia berubah total.

Setelah ujian selesai maka diadakan pembagian rapor.Hasilnya dia tidak peringkat dan peringkatnya menurun.Saat pembacaan peringkat selesai,Papanya menelepon.Dia menangis dan meminta maaf kepada Papanya.Namun,Papanya tidak bisa berkata apa-apa lagi,Papanya hanya berkata,”Belajarlah dari kesalahan yang telah kamu lakukan,kamu belum terlambat,kamu masih bisa merubahnya lagi di semester depan”.Dia teringat kata-kata dari Papanya,kalau pacaran itu tidak penting.

Wali kelasnyapun tidak menyangka kalau murid yang dia banggakan akhirnya peringkatnya menurun.Wali kelasnya menasehati agar dia belajar lebih baik lagi dan meninggalkan hal-hal yang dapat menganggu pelajaran.Sebelum itu teman sebangkunya juga pernah menasehati dia untuk tidak bermain-main saat guru menerangkan.Sekarang dia baru menyadarinya.Kemudia diapun pulang,sesampainya di rumah,dia diajak Ibunya ke suatu tempat.Ternyata Ibunya memasukkan dia ke bimbel,diapun berjanji kepada Ibunya kalau dia akan berubah dan dia tidak akan mengulangi perbuatan itu lagi.

Saat pembelajaran semester 3 kelas 2 SMA dimulai,diapun bangkit dan semangat lagi untuk belajar.Semenjak dia tidak dapat peringkat lagi,hubungan dia dengan seseorang itu tidak baik lagi,semuanya berubah dan dia memutuskan untuk focus ke pelajaran sekolah.Diapun memutuskan hubungannya dengan seseorang tersebut,dan Cuma bertahan 7 bulan saja.Dan diapun belajar denga giat ingin merubah semuanya seperti dulu.Sekarang dia rajin belajar,selalu memperhatikan guru,selalu bikin tugas dan selalu pergi les.Dan tiba lah saatnya ujian semester 3,diapun mempersiapkannya jauh-jauh hari,dia belajar setiap hari untuk menghadapi ujian.Dan tibalah saat pembagian rapor,dia mendapat peringkat ke 3.



Dan semenjak itulah diapun menyadari bahwa cinta itu membutakan segalanya dan diapun menyadari bahwa sebuah kebahagiaan itu tidak beraslah dari suatu hubungan dan dia juga menyadari betapa pentingnya belajar.Karena belajar itu tidak ada ruginya melainkan mendapat keuntungan yanga sangat banyak yang bisa membawa dia lebih maju untuk kedepannya dan pada akhirnya diapun mendapat prestasi.Dia kembali karena dia selalu berusaha,giat belajar dan selalu berdo’a kepada Yang Maha Kuasa.Pengalaman itu tidak akan pernah terlupakan olehnya.Dan itu menjadi suatu pelajaran terpenting baginya dan dia mengambil hikmah di balik itu.

Pekanbaru, 15 Maret 2017

No comments:

Post a Comment

Comments system

Disqus Shortname

Powered by Blogger.