Setelah pada bulan Oktober lalu saya mendaki Gunung Sumbing yang memilik ketinggian 3.371 MDPL, pada bulan November ini saya mendaki kembarannya, Gunung Sindoro yang memiliki ketinggian 3.153 MDPL.
Pada pendakian kali ini, saya hanya ber-2. Bersama seorang teman yang sebenarnya juga baru saya kenal di jalur pendakian Gunung Sumbing yang lalu. Namanya Imam, asli Purworejo, Jawa Tengah. Pendakian ini saya lakukan pada tanggal 11-12 November 2023. Saya sudah berencana pada seminggu sebelumnya, sudah menghubungi si Imam mengenai rencana ini dan dia pun tertarik untuk berangkat. Setelah konfirmasi darinya, saya langsung memesan tiket kereta dari Jakarta menuju Kutoarjo. Saya turun di Kutoarjo karena itulah stasiun terdekat dari basecamp Gunung Sindoro via Kledung dan juga stasiun terdekat dari rumah Imam, karena nantinya dia lah yang akan mejemput saya terlebih dahulu di Stasiun untuk kemudian kita menuju ke basecamp di Desa Kledung. Jarak antara stasiun Kutoarjo dan Desa Kledung sekitar 60 KM. Saat itu kami tempuh dengan waktu kurang lebih 2 Jam mengendarai sepeda motor.
Sekilas tentang Gunung Sindoro. Gunung Sindoro, biasa disebut Sindara, atau juga Sundoro merupakan sebuah gunung volkano aktif yang terletak di Jawa Tengah, Indonesia, dengan Temanggung sebagai kota terdekat. Gunung Sindoro terletak berdampingan dengan Gunung Sumbing. Gunung sindara dapat terlihat jelas dari puncak sikunir dieng. Kawah yang disertai jurang dapat ditemukan di sisi barat laut ke selatan gunung, dan yang terbesar disebut Kembang. Sebuah kubah lava kecil menempati puncak gunung berapi. Sejarah letusan Gunung Sindara yang telah terjadi sebagian besar berjenis ringan sampai sedang (letusan freatik). Hutan di kawasan Gunung Sundoro berjenis Hutan Dipterokarp Bukit, Hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung. (sumber:di sini).
Ada beberapa jalur pendakian untuk mencapai puncak Gunung Sindoro. Diantaranya, via Kledung, via Alang Alang Sewu, Via Sigendang dan jalur-jalur lainnya. Namun, pada pendakian kali ini saya melakukan pendakian via Jalur Kledung yang merupakan jalur paling populer untuk mencapai puncak Gunung Sindoro.
Baik, sekarang saya akan mulai menceritakan pengalaman saya saat memulai pendakian.
Basecamp - Pos 1
Seperti halnya dengan pendakian Gunung Sumbing yang lalu, pada pendakian kali ini saya juga menggunakan jasa Ojek Gunung. Tarifnya Rp 25.000 untuk sekali perjalanan dan langsung diantar ke Pos 1, atau jika mau lanjut ke batas akhir akses kendaraan, tarifnya Rp 40.000. Saya menggunakan jasa ojek gunung kali ini hanya sampai ke Pos 1. Durasi perjalanan sekitar 15 - 20 menit saja dari basecamp. Jika tidak menggunakan jasa ojek, perjalanan dari Basecamp menuju ke Pos Ojek atau Pos 1 kira-kira dapat ditempuh kurang lebih 1,5 - 2 jam, dengan kontur perjalanan yang landai dan diiringi dengan kebun warga setempat.
Ojek Gunung Sindoro & Suasana Pos Ojek
Pos Ojek/Pos 1 - Pos 2
Perjalanan sesungguhnya dimulai. Waktu menunjukkan tepat pukul 9.30 pagi, saya dan Imam memulai perjalanan dan tentunya diawali dengan berdo'a terlebih dahulu agar diberikan keselamatan selama perjalanan. Kontur perjalanan sudah mulai sedikit menanjak, namun banyak bonusnya juga. Sesekali kita akan masih berselisih dengan Ojek Gunung yang mengantar penumpah hingga ke pertengahan antara Pos 1 dan Pos 2. Pendakian saat itu terbilang cukup ramai namun tidak sampai mengakibatkan kemacetan. Yap, di jalur pendakian juga ada mancetnya juga loh. Perjalan dari pos Ojek atau Pos 1 ke Pos 2 saya tempuh kurang lebih 45 menit saja. Mungkin karena jalur yang tidak terlalu menanjak dan banyak bonusnya juga.
Sesampainya di Pos 2, saya mengeluarkan peralatan kopi untuk segera membuat kopi.
Coffee in the making
Di Pos 2 ini juga terdapat warung yang menjual semangka, gorengan dan jajanan lainnya. Saya beristirahat cukup lama di sini, bahkan saya sempat tidur juga sebentar.
Pos 2 - Pos 3
Perjalanan dari Pos 3 kami mulai pada pukul 11.30. Kontur perjalanan mulai menanjak, disertai dengan bebatuan. Selain itu jalur pendakian juga mulai menyempit. Jalur pendakian ke pos 3 ini mengingatkan saya seperti jalur pendakian Gunung Kerinci via Kresik Tuo, antara pos 2 dan pos 3. Jalur yang panjang, menanjak dan berbatu.
Perjalanan ke Pos 3
Setelah 2 jam perjalanan, sampailah kami di Pos 3, dan ternyata area camp sudah hampir penuh. Sebenarnya, opsi utama kami untuk ngecamp adalah di Sunrise Camp, sekitar 30 menit perjalanan dari Pos 3. Namun, infonya saat itu Sunrise Camp sudah penuh, bukan hampir penuh. Jadinya, kami membangun tenda untuk ngecamp di Pos 3 saja. Dan benar saja, ketika kami sudah hampir selesai, hujan turun. Seperti sebuah keberuntungan karena kami tidak melanjutkan perjalanan ke Sunrise Camp, karena jika kami lanjuktan, bisa saja di perjalanan kami kehujanan. Saat itu hujannya cukup deras dan juga disertai angin sepoi-sepoi.
Timelaps - Tent on progress
Setelah semua beres, kami memasak makanan untuk makan siang. Pada pendakian kali ini kami membuat sebuah kesalahan yang paling mendasar, yaitu Manajemen Logistik yang buruk. Well, sebenarnya saya sudah memperhitungkan dengan baik sebelumnya cuma karena perhitungannya saja yang salah, dan kami merasakan akibatnya saat itu.
Pos 3 - Sunsrise Camp
Pukul 4.30 subuh, kami sudah memulai perjalanan untuk summit attack menuju puncak tertinggi Gunung Sindoro via Kledung, yaitu Puncak Latar Ombo. Selang 20 menit kemudian kami tiba di Sunrise Camp. Sesuai rencana awal, kami berniat untuk sarapan di Sunrise Camp sembari menikmati sunrise dan keindahan Gunung Sumbing dari spot tersebut. Namun, ternyata harapan tak sesuai kenyataan. Kabut tebal menghampiri. Bahkan, si jingga pun tidak terlihat kemunculannya. Tapi, tetap pada rencana awal, kami memasak makanan kemudian melanjutkan perjalanan menuju Puncak Latar Ombo.
Sign Sunrise Camp
Sunrise Camp - Pos 4
Setelah makan, kami langsung melanjutkan perjalanan menuju Puncak Latar Ombo. Kontur perjalanan sudah tidak ada landainya. Mendaki, melewati bebatuan dan hutan yang cukup rapat. Sekitar 2 Jam kemudian, sampailah kami di Pos 4. Sebuah pecahan batu besar yang ikonik, dinamakan Watu Tatah.
Pos 4 - Watu Tatah
Pos 4 - Puncak Latar Ombo
Kami tidak berhenti lama di Pos 4, karena mengejar sampai di Puncak sebelum jam 9. Hal tersebut dikarenakan ada aturan bahwa sebelum jam 10 , sudah harus turun dari kawasan puncak karena belerang dari kawah sudah mulai naik dan mengeluarkan bau yang beracun. Jadi berbahaya bagi mereka-mereka yang masih berada di area puncak. Perjalanan dari Pos 4 menuju puncak merupakan perjalanan seperti summit attack pada umumnya. Kita akan mendaki punggungan bukit, dengan elevasi sekitar 130 - 140 derajat dan bebatuan serta pasir yang menjadi pijakan. Namun, menurut saya masih tidak terlalu sulit jika dibandingkan dengan summit attack Gunung Kerinci beberapa tahun lalu. Di pertengahan trek, akan dijumpai sebuah sign yang menandkan bahwa kita sudah memasuki kawasan puncak.
Sign Pertanda Memasuki Kawasan Puncak
Dari sign tersebut, puncak tertinggi Latar Ombo Gunung Sindoro sudah mulai kelihatan. Sekitar 15 menit kemudian, sampailah kami di puncak tertinggi Gunung Sindoro via Kledung, Puncak Latar Ombo.
Suasana Puncak Gunung Sindoro via Kledung
Total Waktu yang Saya Butuhkan :
Basecamp - Pos 1 : 20 Menit
Pos 1 - Pos 2: 45 Menit
Pos 2 - Pos 3: 2 Jam
Pos 3 - Sunrise Camp: 20 Menit
Sunrise Camp - Pos 4 : 2 Jam
Pos 4 - Puncak Latar Ombo : 1 Jam
Total : 6 Jam 25 Menit (estimasi)
Area puncaknya kalau menurut saya, lumayan luas. Tidak seperti puncak Gunung Sumbing. Namun, benar saja. Bau belerangnya sudah mulai menyengat, padahal saat itu masih jam 8 pagi. Suasanya juga ramai, mungkin karena hari minggu juga ya. Saya menyempatkan diri untuk berkeliling untuk melihat area puncak lebih jauh, kemudian bersandar di sebuah batu sambil menikmati keindahan Gunung Sumbing dari kejauhan yang sudah keliahatan karena kabut tebal yang sebelumnya menutupi berangsur-angsur berpindah.
Gunung Sumbing dari Puncak Gunung Sindoro
Tidak terasa, sudah hampir pukul 9.30. Saya pun mulai beranjak dan berjalan turun kembali ke Pos 3. Sekitar 2 jam perjalanan, ditambah dengan seringnya saya beristirahat di trek, hampir pukul 12 siang saya sampai di camp Pos 3. Kemudian makan siang, dan tertidur. Haha
Kami bangun sekitar pukul 3.00 sore, hari sudah gelap karena sepertinya saat itu akan hujan deras. Untuk mengejar waktu, kami langsung bersiap untuk turun dan packing peralatan dilakukan dengan cepat. Hampir pukul 4, kami baru mulai jalan menuju ke basecamp. Sekitar 1 jam perjalanan, kami tiba di Pos 2. Istirahat sebentar, lalu kembali melanjutkan perjalanan. Sesampainya di pos Ojek II , yang berada di pertengahan Pos 1 dan Pos 2 , kami memutuskan untuk naik Ojek disana saja. Selang 20 menit kemudian, kami sampai di basecamp. Jadi jika ditotal, waktu yang kami habiskan dari Pos 3 hingga ke basecamp tidak sampai 2 jam.
Galeri-galeri selama pendakian :
Gunung Sumbing Terlihat dari PuncakSign Puncak Latar Ombo
Kentang Goreng Rasa Bon Cabe
Video Singkat dari Dalam Tenda
Jadi, begitulah cerita pengalaman saya mendaki Gunung Sindoro via Kledung. Overall, kontur perjalanan tidak begitu jauh berbeda dengan Trek Gunung Gede via Putri, cuma ini lebih singkat saja. Untuk pemula mungkin bisa cocok bisa tidak juga, semua tergantung dengan fisik dan stamina masing-masing.
Where to go, next ? sejatinya saya ingin melanjutkan pendakian untuk melengkapi Triple S nya Sumbing dan Sindoro, yaitu Slamet. Namun, sepertinya tidak dapat dilakukan dalam waktu dekat ini karena Gunung Slamet sedang tidak baik baik saja. Mungkin agenda berikutnya yaitu melanjutkan pendakian ke Gunung Prau, Gunung Lawu dan Gunung Merbabu, baru kemudian berpindah ke gunung yang berada di Jawa Timur. But let's see. That's all depending time, money ofcourse haha
No comments:
Post a Comment