6 October 2023

Pendakian Gunung Sumbing Via Kaliangkrik, 3.371 MDPL.

Pada tanggal 30 September 2023 - 1 Oktober 2023 lalu saya melakukan pendakian Gunung Sumbing via Kaliangkrik. Untuk pendakian kali ini sedikit berbeda dengan pendakian saya sebelumnya. Saya ikut open trip dimana saya tidak mengenal satu pun orang-orang yang ikut dalam pendakian. Namun, dalam perjlanan pada akhirnya hampir semua juga dikenali sih haha.

Sekilas tentang Gunung Sumbing. Gunung Sumbing adalah gunung api yang terdapat di Jawa Tengah, Indonesia. (Ketinggian puncak 3.371 mdpl), gunung Sumbing merupakan gunung tertinggi ketiga di Pulau Jawa setelah Gunung Semeru dan Gunung Slamet. Gunung ini secara administratif terletak di tiga wilayah kabupaten, yaitu Kabupaten Magelang; Kabupaten Temanggung; dan Kabupaten Wonosobo. Bersama dengan Gunung Sindoro, Gunung Sumbing membentuk bentang alam gunung kembar, seperti Gunung Merapi dan Gunung Merbabu, apabila dilihat dari arah Temanggung. Celah antara gunung ini dan Gunung Sindoro dilalui oleh jalan provinsi yang menghubungkan kota Temanggung dan kota Wonosobo. Jalan ini biasa dijuluki sebagai "Kledung Pass" (sumber:di sini).

Ada beberapa jalur pendakian untuk mencapai puncak Gunung Sumbing. Yaitu, via Garung, Capit Parakan, Kali Angkrik, Bowongso dan Sipetung. Jalur via Garung adalah yang terpopuler, namun pada pendakian ini saya melalui jalur Kaliangkrik. Menarik juga, karena kita memulai pendakian dari sebuah desa yang bernama Desa Butuh dan memiliki julukan Nepal Van Java. Yep, karena kalau dilihat dari kejuahan, rumah-rumah di desa ini menyerupai seperti rumah-rumah di pedesaan Nepal.

Oke, intronya cukup ya. Saya akan mulai menceritakan pengalaman pendakiannya.

Pada pendakian ini, total rombongan kita adalah 26 orang yang terbagi pada 2 Elf Bis. Kami berdomisili di berbagai tempat sekitaran Jakarta. Sebut saja Serang, Rangkasbitung, Tangerang, Jakarta, Depok, Bekasi hingga Cikarang. Namun, juga ada yang menunggu di basecamp. Ada yang dari Grobogan, Jawa Tengah dan ada juga satu orang yang ikut mendaki namun sebelumnya dia melakukan perjalanan dari Karimun Jawa.

Jarak dari Jakarta ke Kaliangkrik sekitar 500an Km. Kami memulai perjalanan dari Jakarta pukul 10 Malam dan benar-benar tiba di Basecamp pukul 11 Siang hari berikutnya. Melelahkan memang, 13 jam di perjalanan.

Rute Perjalanan Jakarta - Basecamp Kaliangkrik

Sesampainya di basecamp, kami langsung registrasi dan bersiap dan bersiap untuk memulai pendakian.

Suasana Basecamp

Setelah semua beres, kami langsung memulai pendakian. Untuk pertama kalinya saya mencoba Ojek Gunung dan waw. Antara exciting dan deg degan. Bagaimana tidak, kemiringan jalannya mungkin bisa dikatakan antara 130 - 140 derajat, ditambah lagi ada tikungan yang cukup tajam pada perjalanannya. Kira-kira waktu yang dibutuhkan hanya 4 menitan, sesuai dengan durasi video yang saya rekam saat itu. Bisa dilihat bagaiaman ekspresi wajah saya ketika menumpang ojek gunung tersebut pada video dibawah ini.

Ojek Gunung Sumbing via Kaliangkrik


Pos Ojek - Pos 1 (Sirebut)

Sekitar pukul 1.30 siang, ketika semua anggota team sudah sampai di Pos Ojek, kami langsung memulai pendakian dan tentunya dimulai dengan berdoa terlebih dahulu. Kontur perjalanan langsung menanjak dengan melalui anak tangga bebatuan. Perjalanan kira-kira 15 menit untuk mencapai Pos 1. Di Pos 1 ini terdapat warung warga. Menurut saya unik, ada 2 warung di atap yang sama dan menjual jajanan, minuman, buah-buahan yang sama pula. Jangan-jangan pemiliknya juga sama ya.


Sign Pos 1


Pos 1 (Sirebut) - Pos 2 (Sikretek)

Kontur Perjalanan dari Pos 1 menuju Pos 2 tanpa ampun tanpa bonus, langsung tanjakan tanpa henti. Memang jalanannya berupa anak tangga, tapi tanpa adanya bonus tetap saja saya ngap-ngapan . Ditambah lagi cuaca sedang panas teriknya. Memang saat itu ketinggian sudah 2000an meter diatas permukaan laut, namun angin yang berhembus tetap saja angin yang sama seperti yang saya rasakan sehari-hari di Jakarta. Mungkin efek musim kemarau yang panjang ini ya. Waktu yang saya habiskan plus istirahat dan minum kopi sekitar 2 jam. Padahal, pada sign Pos 1 disebutkan bahwa jarak antara pos 1 ke pos 2 hanya sekitar 1,3 KM, tapi karena kontur jalanan seperti itu membuat saya banyak berhenti. Berikut galeri yang saya ambil ketika itu.
Kontur Jalan Pos 1 - ke Pos 2

     Stairway to Summit Haha                                        Racik Kopi Ditengah Perjalanan

Nyemilin Roti di Pos 2

Sign Pos 2

Pos 2 (Sikretek) - Pos 3 (Siterbang)

Di pos 2, saya beristirahat lumayan lama. Mungkin sekitar 30 menit, kemudian melanjutkan perjalanan ke Pos 3, tempat kami akan camping. Kontur jalan masih menanjak namun tidak seperti pada perjalanan antara pos 1 ke pos 2 sebelumnya. Tidak ada lagi anak tangga, namun jalanan berpasir dan sesekali debunya berterbangan karena angin. Diperjalanan juga ada 2 jembatan, kalau kata orang basecamp di jembatan ke 2, kalau ada air , airnya tidak boleh diambil. Saya juga tidak paham maksudnya apa. Ya, mungkin ada kepercayaan atau apa mengenai hal tersebut oleh warga setempat. Di tengah perjalanan juga, sinyal telepon khusunya telkomsel penuh. Dan saya menyempatkan updated di instagram. LoL 

Perjalanan dari pos 2 ke pos 3 memakan waktu 1,5 jam. Pukul 5.30 sore, saya sampai di pos 3. Saya sampai di pos 3 sebagai rombongan 2 terakhir. Jadi, dibelakang saya masih ada 2 rombongan lagi. 


Perjalanan Pos 2 ke Pos 3

Salah Satu Kontur Perjalanan Pos 2 ke Pos 3

Sign Pos 3

Di Pos 3 inilah, kami mendirikan tenda dan beristirahat untuk summit attack keesokan harinya.

Pos 3 (Siterbang) - Pos 4 (Cipogo)

Jam 3 dini hari, kami semua sudah bersiap untuk menuju puncak tertinggi tentunya kita butuh tenaga yang ekstra ya. Dimulai dengan makan terlebih dahulu dan setelahnya langsung tancap gas.
Nasi Instant + Slice Beef

Tepat jam 3.20 dini hari, kami memulai perjalanan menuju puncak tertinggi Gunung Sumbing, yang dikenal dengan nama Puncak Sejati. 30 menit pertama, kontur perjalanan masih cukup landai dengan beberapa tanjakan yang pendek. Kami sempat kebingungan dengan persimpangan, karena mengingat hari masih gelap, namun dapat teratasi dengan baik. Kalau tidak, ya mungkin saja kami tidak jadi mencapai puncak. Sekitar 1,5 jam kemudian, sampailah kami di Pos 4. Saat itu, matahari sudah mulai muncul dari arah timur, tepat di belakang kami. Sesekali saya menoleh kebelakang untuk menikmati sesaat bagaiaman indahnya momen saat itu. Namun sembari tetap berjalan setapak demi setapak, mengingat kontur jalanan sudah sangat landai dengan kemiringan yang lumayan extreme. 

Sign Pos 4

Matahari Mulai Terbit

Pos 4 (Cipogo) - Puncak Sejati

Kami melanjutkan perjalanan menuju puncak sejati dengan kontur perjalanan dengan kemiringan yang lumayan extreme dan juga berdebu. Namun juga teriringi padang sabana yang ditumbuhi alang-alang dan edelwies. Sekitar 30 menit kemudian, kami beristirahat cukup lama. Sembari memakan snack yang sudah dibawa dan meminum minuman hangat. Tentunya juga, menikmati indahnya alam dari ketinggian yang sudah 3.000 meter diatas permukaan laut dan dilatar belakangan beberapa gunung di sekitar. Seperti Gunung Merapi, Gunung Merbabu. Gunung Andong, Gunung Ungaran dan Gunung Telomoyo yang terlihat jelas. 

                                     Coffee Loading                            Cuplikan Perjalanan Pos 4 - Puncak Sejati



Sekitar jam 7.30 , kami sampailah di Puncak Sejati. Sebuah perasaan yang membahagiakan, karena kami sudah berjalan dari 4 Jam sebelumnya dan melewati jalanan yang terjal dan juga berdebu.


Puncak Sejati - 3.371 MDPL

Puncak Sejati Gunung Sumbing - Suasana

Total Waktu yang Saya Butuhkan (Estimasi) :
Pos Ojek - Pos 1          : 15 Menit
Pos 1 - Pos 2                : 2 Jam
Pos 2 - Pos 3                : 1 Jam 30 Menit
Pos 3 - Pos 4                : 1 Jam 30 Menit
Pos 4 - Puncak Sejati   : 1 Jam

Total Waktu Bersih 6 Jam 25 Menit

Setelah beristirahat cukup lama sembari menikmati keindahan, jam 9 saya mulai turun kembali menuju camp area di pos 3, dan sampai pada jam 11.30. Kemudian makan siang, beres-beres dan packing bersiap untuk kembali turun menuju basecamp di Desa Butuh. Perjalanan turun saya mulai pada jam 1.30 siang, dan sampai di pos ojek sekitar jam 4 sore. 

Nah, begitulah cerita pengalaman saya mendaki Gunung Sumbing via Kaliangkrik. Menurut saya, memang waktu yang dibutuhkan singkat namun kontur perjalanan cukup berat.  Kalau fisik dan stamina fit dan baik, mungkin tidak masalah. Tapi bagi saya, yang jalannya pelan yang mendaki gunung untuk menikmati pemandangan dan suasana, saya rasa kurang recommended. 


Terimakasih Sudah Membaca
Salam

Aspi Yuwanda
Jakarta, 6 Oktober 2023


Cerita Pendakian yang Lalu
Gunung Gede - 2023

No comments:

Post a Comment