Karena Seseorang Bisa Merubah
Hiduplah seorang
anak perempuan. Dia masih duduk di bangku kelas 1 SMA. Dia anak yang manja,dia
juga anak yang baik,suka menolong,tidak sombong,hari-harinya selalu ceria dan
tak pernah ada kata galau dari hidupnya. Dia anak yang rajin terkadang dia juga
malas. Dia memiliki banyak teman dan mudah bergaul.
Pada awal masuk sekolah,dia sangat
rajin belajar begitupun seterusnya sampai akhir semester 1.Ketika ujian
semester,dia setiap hari belajar untuk menghadapinya.Dia belajar dengan giat
dan penuh semangat.Dan hasilnya,dia mendapat peringkat ke 2.Dia sangat
bersyukur mendapat peringkat ke 2.Pada saat itu ada seseorang
mendekatinya.Biasanya dia tidak peduli akan halnya berpacaran,tak ada terlintas
akan berpacaran dalam hidupnya.Mungkin karena sudah terlalu lama
sendiri,akhirnya dia menerima seseorang itu menjadi pacarnya.Di awal-awalnya
dia merasakan kebahagian ketika dengan seseorang itu.
Ketika semester 2 dimulai,diapun
menjadi orang yang pemalas dalam belajar.Tidak pernah mengerjakan tugas di
rumah,tidak pernah belajar dimalam hari,dan dia selalu focus dengan gadgetnya.
Saat guru menerangkan pelajaran dia tak menghiraukannya.Dia terlena,dia selalu
menganggap itu semua pekerjaan itu mudah. Dia berubah drastis,tidak seperti
dirinya dulu.
Ujian kenaikan kelaspun tiba.Dia yang
dulunya belajar setiap hari untuk menghadapi ujian,sekarang dia tidak pernah
belajar,dia hanya cuek,dia meremehkan semua pelajaran yang ada di
Sekolah.Pacaran membuata dia berubah total.
Setelah ujian selesai maka diadakan
pembagian rapor.Hasilnya dia tidak peringkat dan peringkatnya menurun.Saat
pembacaan peringkat selesai,Papanya menelepon.Dia menangis dan meminta maaf
kepada Papanya.Namun,Papanya tidak bisa berkata apa-apa lagi,Papanya hanya berkata,”Belajarlah
dari kesalahan yang telah kamu lakukan,kamu belum terlambat,kamu masih bisa
merubahnya lagi di semester depan”.Dia teringat kata-kata dari Papanya,kalau
pacaran itu tidak penting.
Wali kelasnyapun tidak menyangka kalau
murid yang dia banggakan akhirnya peringkatnya menurun.Wali kelasnya menasehati
agar dia belajar lebih baik lagi dan meninggalkan hal-hal yang dapat menganggu
pelajaran.Sebelum itu teman sebangkunya juga pernah menasehati dia untuk tidak
bermain-main saat guru menerangkan.Sekarang dia baru menyadarinya.Kemudia
diapun pulang,sesampainya di rumah,dia diajak Ibunya ke suatu tempat.Ternyata
Ibunya memasukkan dia ke bimbel,diapun berjanji kepada Ibunya kalau dia akan
berubah dan dia tidak akan mengulangi perbuatan itu lagi.
Saat pembelajaran semester 3 kelas 2
SMA dimulai,diapun bangkit dan semangat lagi untuk belajar.Semenjak dia tidak
dapat peringkat lagi,hubungan dia dengan seseorang itu tidak baik lagi,semuanya
berubah dan dia memutuskan untuk focus ke pelajaran sekolah.Diapun memutuskan
hubungannya dengan seseorang tersebut,dan Cuma bertahan 7 bulan saja.Dan diapun
belajar denga giat ingin merubah semuanya seperti dulu.Sekarang dia rajin
belajar,selalu memperhatikan guru,selalu bikin tugas dan selalu pergi les.Dan
tiba lah saatnya ujian semester 3,diapun mempersiapkannya jauh-jauh hari,dia
belajar setiap hari untuk menghadapi ujian.Dan tibalah saat pembagian rapor,dia
mendapat peringkat ke 3.
Dan semenjak itulah diapun menyadari
bahwa cinta itu membutakan segalanya dan diapun menyadari bahwa sebuah
kebahagiaan itu tidak beraslah dari suatu hubungan dan dia juga menyadari
betapa pentingnya belajar.Karena belajar itu tidak ada ruginya melainkan
mendapat keuntungan yanga sangat banyak yang bisa membawa dia lebih maju untuk kedepannya
dan pada akhirnya diapun mendapat prestasi.Dia kembali karena dia selalu
berusaha,giat belajar dan selalu berdo’a kepada Yang Maha Kuasa.Pengalaman itu
tidak akan pernah terlupakan olehnya.Dan itu menjadi suatu pelajaran terpenting
baginya dan dia mengambil hikmah di balik itu.
Pekanbaru, 15 Maret 2017
Pekanbaru, 15 Maret 2017
No comments:
Post a Comment