29 February 2016

Analisis Perencanaan dan Pengawasan Persediaan Menggunakan Metode EOQ - BAB V

BAB V

PENUTUP

5.1       Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat diambil, yaitu:

1.      Menurut metode EOQ, jumlah pemesanan ekonomis tepung terigu yang harus dipesan untuk tiap kali pesan pada tahun 2015, yaitu 366 kilogram. Titik pemesanan kembali tepung terigu (reorder point), yaitu saat persediaan tersisa 10 kilogram, dan jumlah persediaan antisipasi tepung (safety stock)  terigu adalah 2 kilogram. Sedangkan yang selama ini perusahaan terapkan yaitu, pemesanan setiap kali pesan adalah 200 kilogram. Perusahaan belum menetepakan titik pemesanan kembali dan persediaan antisipasi.
2.      Menurut metode EOQ, jumlah pemesanan ekonomis telur yang harus dipesan untuk tiap kali pesan pada tahun 2015, yaitu 4.274 butir. Titik pemesanan kembali (reorder point) telur, yaitu saat persediaan tersisa 400 butir, dan jumlah persediaan antisipasi (safety stock) telur adalah 100 butir. Sedangkan yang selama ini perusahaan terapkan yaitu, pemesanan setiap kali pesan adalah 3.000 butir telur. Perusahaan belum menetepakan titik pemesanan kembali dan persediaan antisipasi.
3.      Dari perhitungan-perhitungan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil perhitungan dengan menggunakan metode yang digunakan oleh perusahaan untuk biaya persediaan tepung terigu adalah sebesar Rp 11.433.142. Sedangkan hasil perhitungan dengan menggunakan metode EOQ adalah sebesar Rp 5.496.424. Dari total biaya tersebut, terdapat selisih sebesar Rp, Rp 5.936.718, yang merupakan penghematan biaya persediaan tepung terigu sebesar 52 % bagi perusahaan jika perusahaan menggunakan metode EOQ dalam hal manajemen persediaan tepung terigu.
4.      Dari perhitungan-perhitungan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil perhitungan dengan menggunakan metode yang digunakan oleh perusahaan untuk biaya persediaan telur adalah sebesar Rp 27.976.736. Sedangkan hasil perhitungan dengan menggunakan metode EOQ adalah sebesar Rp 18.091.964. Dari total biaya tersebut, terdapat selisih sebesar Rp 9.884.772, yang merupakan penghematan biaya persediaan telur sebesar 35 % bagi perusahaan jika perusahaan menggunakan metode EOQ dalam hal manajemen persediaan telur.

5.2       Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penelitian ini dapat memberikan saran kepada perusahaan yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan.
1.      Perusahaan sebaiknya meninjau kembali kebijakan persediaan bahan baku yang selama ini telah dilakukan perusahaan yaitu dengan menerapkan perhitungan EOQ untuk pemesanan yang lebih efektif dan efisien sehingga dapat meminimalisir biaya-biaya yang berhubungan dengan persediaan tepung terigu dan telur.
2.      Perusahaan sebaiknya juga menentukan besarnya persediaan pengaman (Safety Stock), titik pemesanan kembali (Reorder Point) untuk menghindari resiko kehabisan tepung terigu ataupun telur sehingga dapat meminimalisasi biaya persediaan bagi perusahaan. Dengan menggunakan metode EOQ, maka perusahaan dapat mengatasi kekurangan persediaan bahan baku yang selama ini menjadi masalah bagi perusahaan.





DAFTAR PUSTAKA
Africya, Vonny (2010). Economic Order Quantity (EOQ) dan Reorder Point (ROP) Dalam Meminimalkan Biaya dan Memaksimalkan Keuntungan pada PT Kimia Farma Trading and Distribution: Laporan Proyek Akhir. Pekanbaru: Politeknik Caltex Riau.
Anggoro, Arie P. (2013). Analisis Perencanaan dan Pengendalian Persediaan Bahan Baku pada Bobo Bakery: Laporan Proyek Akhir. Pekanbaru: Politeknik Caltex Riau.
Carter, William K. 2009, Akuntansi Biaya Jilid 1, Edisi ke-14. Jakarta : Salemba Empat.
Cristina, Ellen dan Muhammad Fuad. 2007. Anggaran Perusahaan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Hadi, Syamsul. 2006. Metedologi Penelitian Kuantitatif untuk Akuntansi dan Keuangan. Yogyakarta: Ekonisia.
Hansen, Don R. dan Mowen, Maryanne M. 2007. Managerial Accounting, Eighth Editon. Southern: Thomson Higher Eduaction.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2012. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Nafarin, Muhammad. 2007. Penganggaran Perusahaan, Edisi Ketiga. Jakarta:
          Salemba Empat.
Nasution, Arman H. dan Prasetyawan, Yudha. 2008. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Rangkuti, Freddy. 2007. Manajemen Persediaan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Reeve, James M., Warren, Carl.S., dan Duchac, Jonathan E. 2009. Penerjemah Damayanti Dian. Pengantar Akuntansi (Adaptasi Indonesia). Jakarta: Salemba Empat.
Ristono, Agus. 2009. Manajemen Persediaan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sofyan, Diana Khairani. 2013. Perencanaan & Pengendalian Produksi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Sunyoto, Danang. 2012. Budgeting Perusahaan. Yogyakarta: Center for Academic Publishing Service.
Sunyoto, Danang. 2012. Dasar-dasar Manajemen Pemasaran Konsep, Strategi, Dan Kasus. Yogyakarta: Center for Academic Publishing Service.

Syamsuddin, Lukman. 2009. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: Rajawali Pers.




LINK DOWNLOAD

Format MSWord
http://www.mediafire.com/view/7d3sb3q92cha0ce/Laporan%20MSWORD.docx

Format PDF
http://www.mediafire.com/view/zc3d6ufptau5x1y/Laporan%20PDF.pdf

No comments:

Post a Comment

Comments system

Disqus Shortname

Powered by Blogger.