BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Gambaran Umum Perusahaan
3.1.1 Sejarah
Singkat Perusahaan
Usaha Bolu Keyla adalah salah satu usaha kecil menengah
yang bergerak dalam bidang makanan, yang mengolah bahan baku seperti tepung terigu, telur, mentega,
coklat bubuk, susu bubuk, susu cair,
vanila, gula, tepung maizena, dan pernis dengan hasil akhir kue bolu yang diproduksi dengan
berbagai rasa. Usaha ini berdiri pada tanggal 18 Januari 2008,
sebagai pendiri dan pemilik Usaha Bolu keyla ini adalah Bapak Mansur. Usaha ini berlokasikan di
jalan Purwodadi, Gang Cendana, Pekanbaru.
Usaha bolu keyla ini bukan merupakan usaha yang besar,
namun mampu memproduksi kue bolu dengan berbagai varian rasa dengan harga
terjangkau oleh masyarakat. Produk-produk yang dihasilkan adalah bolu coklat,
bolu keju, bolu pandan dan berbagai varian rasa bolu lainnya. Produksi harian usaha ini
rata-rata adalah 30 buah kue bolu. Harga perbuahnya antara Rp. 25.000 sampai
Rp. 35.000. Harga tersebut tergantung kepada varian rasa kue bolu. Pemasarannya mencakup sekolah-sekolah dan
warung harian di wilayah Panam. Usaha ini memilik lima orang karyawan yang
terdiri dari tiga orang karyawan tetap dan dua orang karyawan lepas. Dalam
sebulan, usaha bolu keyla ini memperoleh penghasilan rata-rata Rp 9.000.000.
3.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan
Sebagaimana
layaknya sebuah organisasi atau perusahaan, untuk menjalankan kegiatan harus
digariskan dalam suatu tugas dan wewenang. Untuk menggambarkan tugas dan
wewenang serta untuk mengefektifkan kegiatan operasional diperlukan struktur
organisasi. Struktur organisasi dapat dibuat sesuai dengan manajemen
perusahaan. Struktur organisasi akan memudahkan perusahaan untuk membagi tugas
dan tanggung jawab tiap bagian yang ada
dalam perusahaan. Oleh karena
itu, di Usaha Bolu Keyla juga memerlukan struktur organisasi agar setiap
pegawai dapat mengetahui tugas serta tanggung jawabnya. Berikut merupakan
struktur organisasi pada “Usaha Bolu Keyla”.
Sumber : Usaha Bolu Keyla
Usaha Bolu Keyla dimiliki oleh
Bapak Mansur yang sekaligus menjadi pengelola usaha dan bagian pemasaran
produk. Usaha ini memiliki tiga orang karyawan tetap di bagian produksi dan dua
karyawan lepas di bagian pembungkusan kue bolu.
A.
Pemilik
Usaha
Pemilik
usaha berjumlah 1 orang. Pemilik usaha adalah pemilik modal, pengelola usaha
yang mengawasi jalannya produksi serta yang melakukan pemasaran produk. Pemilik
juga berperan dalam mengatur keuangan usaha.
B.
Karyawan
Tetap dan Karyawan Lepas
Karyawan
tetap berjumlah 3 orang. Bertugas di bidang produksi, mengolah bahan baku sehingga
menjadi barang jadi yaitu kue bolu. Sedangkan karyawan lepas berjumlah 2 orang.
Bertugas untuk membungkus kue bolu ke dalam kotaknya.
3.2 Metodologi
Penelitian
3.2.1 Lokasi Penelitan
Penelitian ini dilakukan pada usaha
kue bolu keyla milik Bapak Mansur yang
berlokasi di jalan Purwodadi, Gang Cendana, Pekanbaru.
3.2.2 Sumber dan Jenis Data
a.
Sumber
Data
Data
yang dibutuhkan dalam penelitian ini diperoleh secara langsung dari Usaha Bolu
Keyla.
b.
Jenis
Data
Jenis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Menurut Sugiyono
(2009 : 193), data primer merupakan sumber data yang langsung memberikan data
kepada pengumpul data. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu data
persediaan dan kebutuhan tepung terigu dan telur, data biaya material dan data
biaya pemesanan tepung terigu dan telur untuk tahun 2014.
3.2.3 Teknik
Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang
digunakan penulis dalam penelitian ini adalah :
1.
Teknik
Wawancara
Menurut Hadi (2006:45), teknik pengumpulan data dengan wawancara
adalah teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan
keterangan-keterangan lisan dengan cara tanya jawab secara langsung dengan
pihak-pihak yang berhubungan dengan data yang diperlukan dalam penelitian.
Dalam hal ini penulis langsung melakukan wawancara dengan Bapak Mansur selaku
pemilik usaha.
Data yang diperlukan yaitu:
a.
Gambaran
umum usaha bolu keyla.
b.
Frekuensi
pemesanan tepung terigu dan telur untuk satu tahun.
c.
Tugas
dari masing-masing bagian seperti: pemilik, karyawan tetap dan karyawan lepas.
2.
Teknik
Dokumentasi
Menurut Hadi (2006:45), teknik
pengumpulan data dengan dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang
digunakan untuk mendapatkan arsip-arsip yang berhubungan dengan data yang
diperlukan dalam penelitian.
Data yang diperlukan yaitu:
a.
Data
persediaan dan kebutuhan tepung terigu dan telur.
Data persediaan dan kebutuhan
tepung terigu dan telur merupakan total jumlah persediaan dan total jumlah
produksi kue bolu selama setahun.
b. Biaya pemesanan persediaan.
Biaya-biaya
yang dikeluarkan oleh perusahaan ini dalam hal pemesanan tepung terigu dan
telur, yaitu biaya telepon dan biaya pengiriman.
c. Biaya material persediaan.
Biaya-biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan ini dalam hal penyimpanan tepung terigu dan telur, yaitu biaya
listrik, biaya depresiasi gudang, biaya asuransi gudang dan biaya pemeliharaan
gudang.
3.2.4 Teknik
Analisis Data
Teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah teknik deskriptif kuantitatif. Tahap
analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu:
1. Pengumpulan data persediaan
kebutuhan tepung terigu dan telur, serta data biaya pemesanan, biaya material.
2. Perhitungan peramalan penjualan
agar dapat mengetahui kebutuhan bahan baku untuk bulan Mei 2015 sampai bulan
Desember 2015.
3. Perhitungan jumlah pemesanan
ekonomis (economic order quantity),
titik pemesanan kembali (reorder point),
dan jumlah persediaan antisipasi (safety stock), dan total biaya
persediaan tepung terigu dan telur untuk tahun 2015. Rumus-rumus yang akan
digunakan dalam penelitian ini, yaitu :
a.
Economic Order Quantity (EOQ)
EOQ
=
Sumber:
Hansen dan Mowen (2007 : 625)
b. Safety
Stock (SS)
SS = (Maximum Usage – Average Usage) x Lead Time
Sumber:
Hansen dan Mowen (2007 : 626)
c. Reorder
Point (ROP)
ROP = (Rate of Usage x Lead Time) + Safety Stock
Sumber:
Hansen dan Mowen (2007 : 625)
d.
Total Cost (TC)
TC =
Sumber: Hansen
dan Mowen (2007 : 626)
Keterangan
:
EOQ =
Kuantitas pemesanan ekonomis bahan baku (unit)
P = Biaya pemesanan bahan baku tiap kali pesan
(rupiah)
D = Permintaan tahunan (unit)
C =
Biaya material bahan baku per unit per tahun (rupiah)
Q = Kuantitas pesanan per sekali pesan
SS = Jumlah persediaan antisipasi (unit)
Maximum Usage =
Penggunaan unit maksimal per hari (unit)
Average Usage = Penggunaan rata-rata unit per
hari (unit)
Lead Time =
Waktu yang dibutuhkan untuk menerima pesanan
(hari)
ROP = Titik pemesanan
kembali bahan baku (unit)
Rate of Usage = Penggunaan unit per hari (unit)
Lead Time =
Waktu yang dibutuhkan untuk menerima pesanan (hari)
Safety Stock =
Jumlah persediaan antisipasi (unit)
4. Perbandingan perhitungan
persediaan tepung terigu dan telur yang lakukan oleh perusahaan dengan perhitungan
persediaan tepung terigu dan telur menggunakan metode EOQ untuk tahun 2015.
Perbandingan jumlah persediaan tepung terigu dan telur ini dilakukan untuk
mengetahui penghematan total jumlah persediaan tepung terigu dan telur jika
perusahaan melakukan manajemen persediaan tepung terigu dan telur dengan
menggunakan metode EOQ. Agar dapat membantu perusahaan dalam meminimumkan biaya
persediaan dan dalam upaya meningkatkan laba perusahaan.
Penarikan
kesimpulan dari semua perhitungan yang dilakukan dari penelitian ini.
No comments:
Post a Comment