12 February 2016

Analisis Perencanaan dan Pengawasan Persediaan Menggunakan Metode EOQ - BAB III

BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN METODOLOGI PENELITIAN


3.1       Gambaran Umum Perusahaan

3.1.1    Sejarah Singkat Perusahaan

Usaha Bolu Keyla adalah salah satu usaha kecil menengah yang bergerak dalam bidang makanan, yang mengolah bahan baku seperti tepung terigu, telur, mentega, coklat bubuk, susu bubuk, susu cair,  vanila, gula, tepung maizena, dan pernis dengan hasil akhir kue bolu yang diproduksi dengan berbagai rasa. Usaha ini berdiri pada tanggal 18 Januari 2008, sebagai pendiri dan pemilik Usaha Bolu keyla ini adalah Bapak Mansur. Usaha ini berlokasikan di jalan Purwodadi, Gang Cendana, Pekanbaru.
Usaha bolu keyla ini bukan merupakan usaha yang besar, namun mampu memproduksi kue bolu dengan berbagai varian rasa dengan harga terjangkau oleh masyarakat. Produk-produk yang dihasilkan adalah bolu coklat, bolu keju, bolu pandan dan berbagai varian rasa bolu lainnya. Produksi harian usaha ini rata-rata adalah 30 buah kue bolu. Harga perbuahnya antara Rp. 25.000 sampai Rp. 35.000. Harga tersebut tergantung kepada varian rasa kue bolu.   Pemasarannya mencakup sekolah-sekolah dan warung harian di wilayah Panam. Usaha ini memilik lima orang karyawan yang terdiri dari tiga orang karyawan tetap dan dua orang karyawan lepas. Dalam sebulan, usaha bolu keyla ini memperoleh penghasilan rata-rata Rp 9.000.000.

3.1.2    Struktur Organisasi Perusahaan

Sebagaimana layaknya sebuah organisasi atau perusahaan, untuk menjalankan kegiatan harus digariskan dalam suatu tugas dan wewenang. Untuk menggambarkan tugas dan wewenang serta untuk mengefektifkan kegiatan operasional diperlukan struktur organisasi. Struktur organisasi dapat dibuat sesuai dengan manajemen perusahaan. Struktur organisasi akan memudahkan perusahaan untuk membagi tugas dan tanggung jawab tiap bagian yang ada  dalam perusahaan.  Oleh karena itu, di Usaha Bolu Keyla juga memerlukan struktur organisasi agar setiap pegawai dapat mengetahui tugas serta tanggung jawabnya. Berikut  merupakan  struktur organisasi pada “Usaha Bolu Keyla”.
Sumber : Usaha Bolu Keyla

Usaha Bolu Keyla dimiliki oleh Bapak Mansur yang sekaligus menjadi pengelola usaha dan bagian pemasaran produk. Usaha ini memiliki tiga orang karyawan tetap di bagian produksi dan dua karyawan lepas di bagian pembungkusan kue bolu.
A.     Pemilik Usaha
Pemilik usaha berjumlah 1 orang. Pemilik usaha adalah pemilik modal, pengelola usaha yang mengawasi jalannya produksi serta yang melakukan pemasaran produk. Pemilik juga berperan dalam mengatur keuangan usaha.
B.     Karyawan Tetap dan Karyawan Lepas
Karyawan tetap berjumlah 3 orang. Bertugas di bidang produksi, mengolah bahan baku sehingga menjadi barang jadi yaitu kue bolu. Sedangkan karyawan lepas berjumlah 2 orang. Bertugas untuk membungkus kue bolu ke dalam kotaknya.

3.2       Metodologi Penelitian

3.2.1    Lokasi Penelitan

            Penelitian ini dilakukan pada usaha kue bolu keyla  milik Bapak Mansur yang berlokasi di jalan Purwodadi, Gang Cendana, Pekanbaru.

3.2.2    Sumber dan Jenis Data

a.       Sumber Data
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini diperoleh secara langsung dari Usaha Bolu Keyla.
b.      Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Menurut Sugiyono (2009 : 193), data primer merupakan sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu data persediaan dan kebutuhan tepung terigu dan telur, data biaya material dan data biaya pemesanan tepung terigu dan telur untuk tahun  2014.

3.2.3    Teknik Pengumpulan Data

            Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah :
1.      Teknik Wawancara
Menurut Hadi (2006:45), teknik pengumpulan data dengan wawancara adalah teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan keterangan-keterangan lisan dengan cara tanya jawab secara langsung dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan data yang diperlukan dalam penelitian. Dalam hal ini penulis langsung melakukan wawancara dengan Bapak Mansur selaku pemilik usaha.
Data yang diperlukan yaitu:
a.       Gambaran umum usaha bolu keyla.
b.      Frekuensi pemesanan tepung terigu dan telur untuk satu tahun.
c.       Tugas dari masing-masing bagian seperti: pemilik, karyawan tetap dan karyawan lepas.
2.      Teknik Dokumentasi
Menurut Hadi (2006:45), teknik pengumpulan data dengan dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan arsip-arsip yang berhubungan dengan data yang diperlukan dalam penelitian.
Data yang diperlukan yaitu:
a.     Data persediaan dan kebutuhan tepung terigu dan telur.
Data persediaan dan kebutuhan tepung terigu dan telur merupakan total jumlah persediaan dan total jumlah produksi kue bolu selama setahun.
b.    Biaya pemesanan persediaan.
Biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan ini dalam hal pemesanan tepung terigu dan telur, yaitu biaya telepon dan biaya pengiriman.
c.     Biaya   material persediaan.
Biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan ini dalam hal penyimpanan tepung terigu dan telur, yaitu biaya listrik, biaya depresiasi gudang, biaya asuransi gudang dan biaya pemeliharaan gudang.

3.2.4    Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik deskriptif kuantitatif. Tahap analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu:
1.      Pengumpulan data persediaan kebutuhan tepung terigu dan telur, serta data biaya pemesanan, biaya material.
2.      Perhitungan peramalan penjualan agar dapat mengetahui kebutuhan bahan baku untuk bulan Mei 2015 sampai bulan Desember 2015.
3.      Perhitungan jumlah pemesanan ekonomis (economic order quantity), titik pemesanan kembali (reorder point), dan  jumlah persediaan antisipasi (safety stock), dan total biaya persediaan tepung terigu dan telur untuk tahun 2015. Rumus-rumus yang akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu :
a.      Economic Order Quantity (EOQ)
EOQ = 
Sumber: Hansen dan Mowen (2007 : 625)

b.      Safety Stock (SS)
SS = (Maximum Usage – Average Usage) x Lead Time
Sumber: Hansen dan Mowen (2007 : 626)

c.       Reorder Point (ROP)
ROP = (Rate of Usage x Lead Time) + Safety Stock
Sumber: Hansen dan Mowen (2007 : 625)

d.      Total Cost (TC)
TC =
                               Sumber: Hansen dan Mowen (2007 : 626)
Keterangan :
EOQ                            =  Kuantitas pemesanan ekonomis bahan baku (unit)
P                                  =  Biaya pemesanan bahan baku tiap kali pesan (rupiah)
D                                 =  Permintaan tahunan (unit)
C                                  = Biaya material bahan baku per unit per                                     tahun (rupiah)
Q                                 =  Kuantitas pesanan per sekali pesan
SS                                = Jumlah persediaan antisipasi (unit)
Maximum Usage          = Penggunaan unit maksimal per hari (unit)
Average Usage                        = Penggunaan rata-rata unit per hari (unit)
Lead Time                    = Waktu yang dibutuhkan untuk menerima    pesanan (hari)
ROP                             = Titik pemesanan kembali bahan baku (unit)
Rate of Usage              = Penggunaan unit per hari (unit)
Lead Time                    = Waktu yang dibutuhkan untuk menerima pesanan (hari)
Safety Stock                 = Jumlah persediaan antisipasi (unit)
4.      Perbandingan perhitungan persediaan tepung terigu dan telur yang lakukan oleh perusahaan dengan perhitungan persediaan tepung terigu dan telur menggunakan metode EOQ untuk tahun 2015. Perbandingan jumlah persediaan tepung terigu dan telur ini dilakukan untuk mengetahui penghematan total jumlah persediaan tepung terigu dan telur jika perusahaan melakukan manajemen persediaan tepung terigu dan telur dengan menggunakan metode EOQ. Agar dapat membantu perusahaan dalam meminimumkan biaya persediaan dan dalam upaya meningkatkan laba perusahaan.      
Penarikan kesimpulan dari semua perhitungan yang dilakukan dari penelitian ini.

No comments:

Post a Comment