Baik, perjalan ini saya lakukan pada tanggal 25 September hingga 26 September 2015 lalu (sudah lama sekali namun baru tulis sekarang wk). Berawal dari cerita malam yang berujung ke rencana jalan-jalan. Oke sebelum dokumentasi perjalanan, sedikit informasi tentang Aek Matuanya. Air terjun ini berada di Dusun Huta Padang, Kecamatan Bangun Purba, Rokan Hulu, Provinsi Riau. Letaknya di hulu sungai d wilayah Bukit Simalombu, sebuah bagian dari rangkaian dataran tinggi pegunungan Bukit Barisan. Nama Aek Martua berasal dari bahasa suku Mandailing yang artinya adalah Air Bertuah. Memang Aek Matua belum sepopuler wisata lain seperti Jogjakarta dan Bali. Namun wisata ini sayang dilewatkan jika Anda datang ke Rohul, Riau.
Kawasan Aek Matua mempunyai luas 7.449 kilometer persegi. Disana terdapat tiga air terjun yang memiliki ketinggian yang berbeda-beda. Ketinggian mulai dari 15 sampai 40 meter. Anda bisa bermain air dilokasi air terjun yang pertama yang memiliki hamparan batu yang cukup luas, sedangkan air terjun kedua memiliki kolam 250 meter untuk mandi. Air terjun ketiga mempunyai ketinggian sekitar 40 meter. Anda harus memiliki keahlian panjat tebing untuk menuju air terjuan tertinggi tersebut.
Lantas, bagaimana cara agar sampai ke Air Terjun Aek Matua? Jika Anda memulai perjalanan dari Pekanbaru Anda harus melakukan perjalanan sejauh 130 kilometer ke arah utara melalui jalan lintas Sumatera. Bus maupun minibus selelalu berporasi menjadi alat yang melayani rute Pekanbaru-Pasir Pengaraian.
* Sedikit cuplikan video https://www.youtube.com/watch?v=tcee1z7TLW0
Pekanbaru, 11 Januari 2016
Kawasan Aek Matua mempunyai luas 7.449 kilometer persegi. Disana terdapat tiga air terjun yang memiliki ketinggian yang berbeda-beda. Ketinggian mulai dari 15 sampai 40 meter. Anda bisa bermain air dilokasi air terjun yang pertama yang memiliki hamparan batu yang cukup luas, sedangkan air terjun kedua memiliki kolam 250 meter untuk mandi. Air terjun ketiga mempunyai ketinggian sekitar 40 meter. Anda harus memiliki keahlian panjat tebing untuk menuju air terjuan tertinggi tersebut.
Lantas, bagaimana cara agar sampai ke Air Terjun Aek Matua? Jika Anda memulai perjalanan dari Pekanbaru Anda harus melakukan perjalanan sejauh 130 kilometer ke arah utara melalui jalan lintas Sumatera. Bus maupun minibus selelalu berporasi menjadi alat yang melayani rute Pekanbaru-Pasir Pengaraian.
Sesampainya di Pasir Pangaraian, perjalanan dilanjutkan ke arah kabupaten Tapanuli Selatan. Setelah menempuh perjalanan 12 km, Anda akan sampai di Simpang Tangun. Dari sana perjalanan diteruskan dengan menyusuri jalan berjarak 6,5 km dari pintu masuk. Pengunjung akan melewati jembatan gantung dan jalan setapak di kawasan perkebunan masyarakat sejauh kurang lebih 3,5 km. Selanjutnya pengunjung memasuki kawasan hutan lindung dan harus berjalan kaki sekitar 3 km dengan kondisi jalan yang cukup curam.
Tingkat sadar wisata warga sekitar mungkin akan mengganggu kenyamanan Anda. Karena pada sejumlah titik yang sulit ditempuh, ada warga membangun tangga dari kayu hutan, dan membuat pegangannya dari kayu atau rotan dengan mengutip imbalan Rp2.000 per orang. Pengunjung yang biasanya hanya dikenakan Rp13 ribu untuk tiket masuk dan parkir, biasanya akan merogoh kocek hingga Rp.50.000 karena banyak warga yang melakukan pungutan liar.
Sementara itu Rokan Hulu, merupakan kabupaten diprovinsi Riau yang melakukan pemekaran daerah pasca reformasi tahun 1998. Daerah ini, sebenarnya menyimpan banyak sekali sajian objek wisata alam, namun masih belum begitu tergali potensinya. (source : http://www.driau.com/2013/11/air-terjun-aek-matua-oase-di-tengah.html)
Tingkat sadar wisata warga sekitar mungkin akan mengganggu kenyamanan Anda. Karena pada sejumlah titik yang sulit ditempuh, ada warga membangun tangga dari kayu hutan, dan membuat pegangannya dari kayu atau rotan dengan mengutip imbalan Rp2.000 per orang. Pengunjung yang biasanya hanya dikenakan Rp13 ribu untuk tiket masuk dan parkir, biasanya akan merogoh kocek hingga Rp.50.000 karena banyak warga yang melakukan pungutan liar.
Sementara itu Rokan Hulu, merupakan kabupaten diprovinsi Riau yang melakukan pemekaran daerah pasca reformasi tahun 1998. Daerah ini, sebenarnya menyimpan banyak sekali sajian objek wisata alam, namun masih belum begitu tergali potensinya. (source : http://www.driau.com/2013/11/air-terjun-aek-matua-oase-di-tengah.html)
Berikut ini adalah beberapa potret-potret yang diambil :
* Sedikit cuplikan video https://www.youtube.com/watch?v=tcee1z7TLW0
Pekanbaru, 11 Januari 2016
No comments:
Post a Comment